{"id":539,"date":"2015-09-03T18:59:46","date_gmt":"2015-09-03T10:59:46","guid":{"rendered":"http:\/\/ofamni.com\/?p=539"},"modified":"2015-09-03T18:59:46","modified_gmt":"2015-09-03T10:59:46","slug":"status-sosial-seseorang-mempengaruhi-empati","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/ofamni.com\/status-sosial-seseorang-mempengaruhi-empati\/","title":{"rendered":"Status Sosial Seseorang Mempengaruhi Empati"},"content":{"rendered":"

\"\"<\/a><\/p>\n

Status Sosial (tingkat kemapanan) korban mempengaruhi tingkat empati seseorang untuk menolong. Sebelumnya saya pernah menerbitkan artikel , \u201cThe Fundamental Atribution Error\u201d dan \u201cBystander Apathy Experiment\u201d. dan pada kali ini artikel yang saya bahas merupakan gabungan dari beberapa artikel tersebut. Mungkin anda pernah melihat di layar televisi anda, seseorang yang meminta pertolongan tapi sedikit orang-orang disekitarnya yang merespon atau tidak ada respon sama sekali, ternyata di dunia nyata hal ini sering pula terjadi. Nah!, Apa yang menyebabkan seseorang berbeda empati pada orang-orang lainnya?<\/p>\n

Ternyata yang mendasari seseorang berbeda empati itu terletak pada status sosial korban tersebut, saya perlihatkan alur awal hingga seseorang ingin menolong\/membantu, sebagai berikut :<\/p>\n

\"\"<\/a><\/p>\n

Penjelasan gambar :\u00a0<\/b><\/p>\n