{"id":1891,"date":"2016-01-17T13:39:10","date_gmt":"2016-01-17T05:39:10","guid":{"rendered":"http:\/\/ofamni.com\/?p=1891"},"modified":"2016-01-17T13:39:10","modified_gmt":"2016-01-17T05:39:10","slug":"cara-menggunakan-kekuatan-persuasif-untuk-pemasaran","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/ofamni.com\/cara-menggunakan-kekuatan-persuasif-untuk-pemasaran\/","title":{"rendered":"Cara Menggunakan Kekuatan Persuasif Untuk Pemasaran"},"content":{"rendered":"

\"bisnis.jpg\"<\/a>Untuk sepenuhnya memahami apa persuasi adalah, hal ini membantu untuk memulai dengan apa yang bukan.<\/p>\n

Derek Rucker adalah seorang profesor pemasaran di Northwestern Kellogg School of Management yang penelitiannya berfokus pada persuasi dan perilaku konsumen. Dia juga ayah dari seorang gadis 8 tahun dengan iPad. Karena ia membatasi waktu layar dia untuk satu jam sehari, ia sering mengatakan padanya untuk mematikan perangkat dan menyimpannya. Dia biasanya mendengarkan. Tapi apakah persuasi itu?<\/p>\n

Tidak juga. “Dia masih percaya dia harus dapat menggunakan iPad sebanyak yang dia inginkan,” kata Rucker. Ya, ia telah mempengaruhi tindakannya – tetapi berasal dari otoritas orangtua nya, bukan kemampuannya untuk mengubah keyakinannya.<\/p>\n

Persuasi, sementara itu, membutuhkan kemampuan untuk mengubah tidak hanya tindakan tapi sikap. Perbedaannya adalah halus, tetapi penting: Sebuah merek sereal yang miring harganya bisa mendapatkan pelanggan baru, tapi belum berubah secara mendasar bagaimana hal itu dirasakan.<\/p>\n

Ini adalah perbedaan yang mendapat mengapa persuasi bisa begitu rumit, sering membutuhkan waktu, keterampilan dan pembacaan bernuansa beberapa bagian yang bergerak. Tapi untuk merek yang ingin membuat, memperbaiki atau mengkonfigurasi ulang citra mereka dengan konsumen, ada beberapa alat yang lebih berharga.<\/p>\n

Berikut adalah tiga hal yang perlu dipertimbangkan ketika mencoba untuk kerajinan pesan persuasif:<\/p>\n

Contents<\/p>