The Halo Effect

The Halo Effect adalah salah satu bias kognitif yang dimana kesan seleruhan pengamat seseorang, perasaan dan pikiran tentang karakter entitas atau sifat pengamat. istilah “halo” yang digunakan dalam analogi dengan konsep agama : lingkaran bercahaya yang dapa dilihat melayang diatas kepala orang-orang kudus di banyak abad pertengahan dan renaissance lukisan. Contoh Halo Effect : ketika dijalan anda bertemu pertama kali dengan seseorang yang ketika dia melihat anda, dia seketika tersenyum dan saat itu pula anda persepsikan orang itu orang yang ramah atau murah senyum walaupun baru saat itu bertemu pertama kalinya. Itulah yang dinamakan Halo Effect yang dimana persepsi anda pertama kali saat melihat orang yang baru anda temui. Halo Effect yang terjadi pada seseorang bisa berupa hal persepsi negatif maupun positif, karena tidak jarang kita juga sering melihat seseorang pertama kali dengan terlihat garang, judes dan sebagainya di temuan pertama, maka Halo Effect yang muncul bisa jadi negatif pula. Halo Effect juga biasa kita jumpai pada bidang pemasaran merek. Salah satu contoh dasar Halo Effect yang sering terjadi pada dunia marketing ialah kebanyakan dari kita jika hendak ditanyakan bahwa smartphone apakah yang bagus saat ini, maka sebagian besar akan menjawab bahwa iPhone. itu terjadi karena dimana popularitas Apple menghasilkan antusiasme untuk korporasi produk lainnya. Walaupun kita telah pahami bahwa Halo Effect terjadi secara ilmiah, namun sebenarnya kita tidak akan pernah tahu kapan Halo Effect akan terjadi. Hal seperti inilah yang sering dimanfaatkan dalam dunia marketing dan bisnis. Jadi untuk kedepannya, sebelum anda ikut serta dalam pemilihan umum, membeli barang-barang yang bermerk, tanyakan dulu atau sadarilah dulu pada diri anda, apakah Halo Effect saat itu sedang terjadi pada diri anda?, untuk mengantisipasi penyeselan yang mungkin bisa terjadi, jika anda tidak selektif dalam memilah dan mengontrol Halo Effect yang anda dalam diri anda sendiri, dan tentunya semua itu kembali kepada diri anda sendiri, apakah anda hendak untuk mengantisipasinya? atau bahkan mengabaikannya.