The Current Moment Bias

Kita sebagai manusia memiliki waktu yang cukup banyak namun begitu sangat sulit untuk membayangkan diri kita di kedepannya dan mengubah perilaku atau tingkah laku dan harapan kita ke yang lebih baik. kebanyakan dari kita justru lebih suka dengan kesenangan pada saat ini, sementara mereka mengabaikan atau seolah melupakan hal-hal buruk bahkan terpuruk sekalipun yang berpeluang akan merkea alami kedepannya. Hal seperti ini adalah salah satu bias yang menjadi perhatian dan acuan lebih oleh para ekonom (yaitu keengganan untuk tidak menyebar atau foya-foya uang dan menyimpannya untuk kedepannya) dan praktisi kesehatan. Memang ada beberapa studi pada tahun 1998 yang telah menunjukkan bahwa, ketika membuat pilihan makanan untuk minggu yang akan datang, 74% peserta memilih buah. Tetapi ketika di berikan kebebasan untuk memilih makanan untuk hari ini, 70% memilih cokelat. sebagai contoh, sebagian besar dari kita makan makanan yang manis pada pagi hari yang justru akan memaksa tubuh untuk melepaskan insulin untuk melawan tingkat beracun dalam darah kita. Hal seperti ini pada saatnya nanti, akan menyebabkan kita merasa lelah dan tidak termotivasi, memicu kita untuk sering meminum minuman berenergi. Sebaliknya, jika memilih untuk makan buah di pagi hari, atau tidak sama sekali (puasa sampai waktu makan siang) tubuh kita akan perlahan-lahan akan melepaskan energi dari waktu ke waktu mempertahankan tingkat energi yang konstan melalui hari menghindari perangkap energi yang rendah dan motivasi. Atau Contoh umum yang sering dilakukan oleh kebanyakan orang yakni dimana sebagian orang lebih memikirkan untuk menghabiskan uangnya pada hari ini dan tidak memikirkan keuangannya pada esok harinya.

Dengan itu, kita sangat mudah untuk melihat contoh seperti yang sudah dituliskan bahwa kecanduan tersebut hanya untuk berperasaan baik untuk saat ini saja dan akan menyebabkan terjerumus dengan berbagai rintangan di kedepannya. Oleh karena itu, kunci utama untuk melampaui bias ini yakni kita harus berani dalam menghadapi kebutuhan emosional kita, dan tanyakan pada diri sendiri apakah jika melakukan tersebut adalah keputusan yang cukup baik untuk jangka panjang nantinya?. Maka kita akan mulai menyadari kebutuhan kita untuk stabilitas jangka pendek yang meminimalkan kita mendapat keterpurukan di kedepannya atau dalam jangka panjang. Jika anda sering melakukan hal seperti ini yang dimana saya sering mengambil keputusan hanya memikirkan apa yang akan terjadi kepada ke anda pada hari ini dibanding memikirkan apa yang akan terjadi keesokan harinya, maka akan lebih mudah meninggalkan bias ini pada diri anda jika ada keyakinan dari diri anda sendiri