Slip of Tongue

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) keseleo lidah (slip of the tongue) memiliki makna salah mengucapkan; salah mengatakan.
 
Slip of thongue are “something that you say by accident when you intended to say something else” (Definition of slip of the tongue from the Cambridge Advanced Learner’s Dictionary & Thesaurus © Cambridge University Press)
 
Selip lidah (slip of the tongue) bisa membawa petaka. Pepatah mengatakan, “a slip of the foot you may soon recover, a slip of the tongue you never will“. Selip kaki bisa segera disembuhkan, namun selip lidah takkan bisa disembuhkan.
Secara umum, kesalahan ini terjadi akibat ketidaksengajaan dan tidak disadari oleh penuturnya. Kesalahan berbahasa ini dapat disebabkan oleh, faktor kelelahan, keletihan, kurang perhatian atau juga karena terlalu emosional.
Dalam perspektif komunikasi, selip lidah merupakan salah satu jenis penyimpangan atau kesalahan berbahasa lisan. Penulis buku Language Learners and Theirs Errors(London: The Macmillan Press, 1983), John  Norissh, mengistilahkannya sebagailapse. Dikatakan, lapse atau selip lidah itu merupakan bentuk penyimpangan yang diakibatkan kurang konsentrasi, rendahnya daya ingat, atau sebab-sebab lain yang dapat terjadi kapan saja dan pada siapa pun.**
 
Namun, ada juga kesalahan yang terjadi dengan disengaja, seperti ketika teman-teman pelawak dari Srimulat mengatakan “antisipasi menjadi antisisapi”, atau ketika mereka mengatakan “ladies and gentlemen” menjadi “landing and gentlemen”, itulah dagelan ala Srimulat, yang salah namun selalu membuat kita tertawa.
Fenomena keseleo lidah terkesan sesuatu yang sederhana dan tidak memiliki konsekuensi yang serius, namun ternyata tidak demikian kenyataannya. Fenomena keseleo lidah ini paling tidak memunculkan beberapa konsekuensi. Pertama, bagi penutur dapat menurunkan kredibilitas penutur atau penulisnya. Kedua, mengubah makna kata. Ditimbang dari kelengkapan huruf yang ada pada suatu kata saja keseleo lidah sudah mengubah makna kata, seperti dalam kata “titipan” menjadi “titisan”
Slip of the tongue sering kali terjadi dalam percakapan sehari-hari. Mungkin hari ini mereka yang mengalami salah bicara atau keseleo lidah, besok mungkin giliran kita. Sebagaimana manusia, tidak akan terlepas dari salah. Bahkan dapat dikatakan manusia itu tempatnya salah. Itu yang membedakan manusia dengan malaikat.

Jadi tak ada salahnya untuk memaafkan jika seseorang telah keseleo lidah atau slip of the tongue, tak perlu menghina atau mengejek bahkan menghujat apalagi mau “ngantemi”, yang terbaik baik bagi kita adalah tersenyum, memaklumi, mengingatkan dengan baik dan memaafkannya.

 

Sumber : **http://romeltea.com/selip-lidah/