Pengertian dan Penyebab DEJA VU

Deja Vu adalah fenomena mengenai perasaan atau sensasi yang kuat mengenai peristiwa atau pengalaman yang telah dialami di masa lampau. Seorang Psikolog bernama Edward B Titchener, dalam bukunya A Textbook of psychology (1928), menjelaskan bahwa Deja Vu disebabkan karena telah mendapat sekilas informasi yang singkat dari suatu obyek pada pengalaman di masa lalu sebelum otak telah menyelesaikan persepsi sadar penuh dari pengalaman masa lalu tersebut. Seperti “persepsi parsial” kemudian menghasilkan rasa palsu keakraban. pendekatan ilmiah menolak penjelasan Deja vu sebagai “precognition” atau “nubuat“, melainkan menjelaskannya sebagai sebuah anomali memori, yang menciptakan kesan tersendiri bahwa pengalaman adalah “Pemicu”. Penjelasan ini didukung oleh fakta bahwa rasa “ingatan” akan saat kuat di saat dalam banyak kasus yang sama, tetapi keadaan pengalaman “sebelumnya” (saat , di mana, dan bagaimana pengalaman sebelumnya terjadi) tidak pasti atau diyakini sebagai imposs.

Pada dasarnya Deja Vu terjadi karena ingatan yang sedikit atau tidak ingat spesifik dari situasi atau keadaan yang merupakan subjek dari pengalaman sebelumnya. Kemungkinan hal ini terjadi karena tumpang tindih antara sistem saraf yang bekerja antara memori jangka pendek dengan memori jangka panjang, sehingga (ingatan) pada peristiwa yang baru saja dialami menjadi keliru dan seperti berada di masa lalu. Adapun obat-obatan tertentu yang dapat meningkatkan kemungkinan mengalami Deja Vu, Pada tahun 2001 Seseorang pernah menyatakan ia mulai sering mengalami Deja Vu setelah mengkonsumsi obat Amantadine dan phenypropanolamine untuk meredakan gejala flu yang dideritanya saat itu.

Adapun Pernyataan yang menjelaskan terjadinya Deja Vu disebabkan karena faktor Kriptomnesia, dimana informasi yang telah diproses oleh otak tetapi dilupakan namun tetap tersimpan di otak, dan kejadian serupa memicu mengingat kembali informasi yang sebelumnya diterima yang menimbulkan perasaan yang akrab terhadap situasi yang adalami. Beberapa ahlipun memberikan statement bahwa Deja Vu sebenarnya terjadi karena disebabkan proses Recall (mengingat kembali) dari peristiwa sebelumnya, Recall ini berasal dari komponen yang disimpan yang melibatkan elaborasi, distorsi dan kelalaian setiap mengingat suatu peristiwa secara berturut-turut.