Masyarakat Mengabaikan Probabilitas

Tidak sedikit dari kita yang dengan berani dan terlihat cukup mental untuk mengemudikan sebuah kendaraan mobil/motor, Tapi tidak lebih banyak dari orang-orang mengalami keraguan yang cukup besar untuk menumpangi pesawat dan terbang pada 35.000 kaki. Memang sudah cukup jelas, bahwa terbang adalah salah satu kegiatan yang sepenuhnya tidak wajar dan tampaknya berbahaya (extreme). Namun hampir semua dari kita tahu dan mengakui bahwa fakta kemungkinan meninggal dalam kecelakaan mobil/motor secara signifikan jauh lebih besar daripada terbunuh dalam kecelakaan pesawat, Namun otak kita tidak akan terlepas dari logika yang jelas. Dalam Hitungan statistik dari awal mulanya penerbangan di dunia, bahwa 1 dalam 84 kemungkinan meninggal dalam kecelakaan kendaraan, dibandingkan dengan 1 dari 5000 peluang kematian dalam kecelakaan pesawat atau perbandingan antara mobil/motor dengan pesawat yakni 1 banding 20.000. Hal ini adalah fenomena yang sama yang membuat kita khawatir akan tewas dalam aksi terorisme yang bertentangan dengan sesuatu yang jauh lebih mungkin, yakni seperti jatuh menuruni tangga, keracunan, dan kejadian yang tak terduga lainnya. Adapun hal yang seperti ini yang pernah diargumenkan seorang Psikologi Sosial yaitu Cass Sunstein, bahwa ketidakmampuan kita untuk memahami rasa tepat bahaya dan risiko yang sering menyebabkan kita untuk melebih-lebihkan risiko kegiatan yang relatif tidak berbahaya, sementara kita untuk tidak atau bahkan mengacuhkan yang faktanya jelas lebih berbahaya. Ada banyak hal-hal yang kita label “Buruk”, ialah hasil dari trauma terkait dengan menyadari pengalaman dan hal-hal tertentu yang merupakan hasil dari pandangan dunia dan perspektif kita yang telah diprogram, Misalnya sesekali kita melihat berita kecelekaan pesawat entah di televisi maupun media lainnya, Hanya karena ketika sekali kecelakan pesawat akan meregut cukup banyak nyawa yang membuat perspektif kita mengerikan dan timbulnya traumatik dan tentu beberapa program yang melebih-lebih berita seperti menayangkan berita tersebut selama 2 minggu yang jelas membuat seseorang sering melihat dan secara tidak langsung membuat dasar traumatik seseorang, dibandingkan dengan kecelakaan yang sebenarnya tidak anda ketahui bahwa hal-hal yang anda lakukan di keseharian jauh lebih rentang untuk meregut nyawa anda. Hal ini mengakibatkan semakin besarnya tingkat disosiasi dengan pengalaman atau ide respon emosional yang lebih besar dan semakin besar kemungkinan keputusan kita akan ditutupi oleh proses rasional yang berusaha untuk menghindari trauma lama yang terlupakan.

Kuncinya adalah untuk menghadapi puncak ketakutan, anda perlu memperluas pengetahuan anda mengenai hal  yang anda takuti tersebut begitu juga dalam bagian dari diri anda. Contohnya, banyak orang takut untuk terbang dengan pesawat dan sebagai hasilnya tidak pernah terbang sama sekali, tetapi setelah memeriksa rasa takut dan menyadari yang sesuai fakta hal tersebut itu dibenarkan, maka anda dapat membuat langkah pertama yang terpenting yaitu mengatasinya dengan pengalaman anda sendiri bukan dari pengalaman orang lain.

 

Tags : Probabilitas, Probabilitas, Probabilitas, Probabilitas, Probabilitas, Probabilitas, Probabilitas