Faktor Penyebab Rasa Takut

Sangat wajar apabila manusia memiliki rasa takut dalam menjalani hidup sehari-hari. Takut merupakan salah satu perasaan yang tidak nyaman pada hati manusia yang bisa disebabkan oleh banyak hal seperti rasa cemas yang berlebihan, tekanan masalah hidup, rasa jijik pada sesuatu, kekerasan fisik maupun mental dari orang lain, mendapatkan suatu ancaman, dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah beberapa alasan penyabab ketakutan / rasa takut pada manusia yang tidak seharusnya dan bisa dihilangkan :

1. Takut Pada Hantu / Jin / Setan

Dari dulu hantu dan setan selalu diidentikkan dengan sesuatu yang menyeramkan, jahat, membuat manusia kesurupan, membuat manusia menderita, sihir jahat, dan lain sebagainya. Padahal pada dasarnya kita tidak bisa melihat penampakan asli dari jin karena merupakan makhluk halus yang tak kasat mata. Jin atau hantu bisa menampakkan diri sebagai sesuatu yang seram seperti halnya kita manusia menggunakan kostum monster untuk menakuti orang. Jadi buat apa takut sama takut sama hantu kalau itu hanya kostum saja. Justru terbalik karena banyak manusia takut sama hantu, tetapi tidak takut sama TUhannya. Takutlah kepada Tuhan kita yang bisa melemparkan kita ke neraka jika kita tidak beriman dan tidak bertakwa.

2. Takut Dengan Masa Depan

Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Termasuk peramal, jin, hantu, ulama, orang suci, anak indigo, dan lain sebagainya tidak ada yang tahu pasti terhadap apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Apalagi kita yang hanya orang biasa tidak akan pernah tahu tentang masa depan. Padahal nasib kita dan kaum kita bisa kita ubah jika kita mau berusaha mengubahnya.


3. Takut Mati


Mati adalah hal yang wajar pada manusia. Manusia yang terlalu berlebihan dalam mencintai dunia sudah pasti takut pada tua dan kematian. Sedangkan orang yang dekat dengan Tuhan serta memiliki keimanan dan ketakwaan yang baik tidak akan takut pada kematian dan bisa jadi justru sangat menantikan saat-saat mati karena baginya mati wajar adalah suatu nikmat yang sangat besar yang akan mempertemukan dirinya dengan Tuhannya.

4. Takut Miskin

Takut miskin muncul jika kita hidup bermegah-megahan dan enggan kembali menjadi orang yang biasa-biasa saja. Padahal jika kita hidup sederhana walaupun memiliki kekayaan yang berlimpah ruah serta selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan Tuhan, maka kita akan mampu menikmati hidup ini walaupun menjadi orang yang dianggap miskin. Miskin tidak apa-apa yang penting kaya iman dan takwa. Harta dunia tidak akan dibawa mati, dan justru akan bisa menjadi berat pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Kekayaan dan kemiskinan adalah suatu bentuk ujian Tuhan pada manusia. Tidak sedikit orang kaya yang berharap miskin saat hari peradilan.

5. Takut Kehilangan Orang Yang Dicintai

Dunia tidak selebar daun kelor, karena ada milyaran lawan jenis kita di dunia ini. Tidak menutup kemungkinan adalah banyak orang yang mirip dengan orang yang saat ini kita cintai. Jadilah orang yang mudah jatuh cinta tetapi tidak mudah berpaling saat sudah memiliki komitmen pernikahan. Pada dasarnya laki-laki bisa mencintai beberapa wanita sekaligus karena itu memang kodrat laki-laki dari Tuhan yang Maha Esa.

Masalah kematian pada orang-orang yang kita sayangi seperti orangtua, adik, kakak, kakek, nenek, suami, isteri, anak, cucu, paman, bibi, keponakan, teman, atasan, bawahan, tetangga dan lain sebagainya adalah hal biasa yang terjadi pada kehidupan manusia. Kematian hanya perpisahan sementara bagi orang-orang yang soleh. Oleh sebab itu berusahalah menjadikan diri kita dan orang-orang dekat kita menjadi soleh agar bisa kembali berkumpul di surga. Kalau masuk neraka, mungkin kematian adalah perpisahaan yang permanen pada manusia.

6. Takut Kehilangan Jabatan

Dalam hidup ini janganlah mengharap jabatan tinggi dan jadilah orang biasa-biasa saja. Jabatan adalah sesuatu hal yang menyeramkan karena berat pertanggungjawabannya kelak di hari perhitungan akhirat kita. Jangan mendapatkan jabatan dengan cara-cara yang kotor, namun dengan cara ditunjuk / diamanahkan secara aklamasi sehingga kita bisa menjalankan tugas mulia tersebut tanpa tekanan dan bisa melakukannya dengan penuh tanggung jawab. Semua yang menghalangi dan mengganggu bisa kita libas semampu kita dengan gagah berani. Sehingga jika memang tidak mampu menjalankan jabatan tersebut akibat berbagai hal, kita boleh mundur dari jabatan dengan penuh keikhlasan.

7. Takut Pada Sesuatu yang Mengancam

Kita harus belajar membela diri baik secara jasmani maupun rohani terhadap ancaman yang menghadang kita. Ancaman tidak hanya berupa kekerasan fisik saja, namun juga secara mental yang bisa berupa ejekan, omelan, hinaan, fitnah, infiltrasi ideologi, doktrinasi, penyesatan, budaya, dan lain-lain. Yang jelas membela diri tidak hanya bagi diri sendiri saja, namun juga untuk orang lain yang kita cintai.

Kesimpulan : 

“tahukah anda? bahwa kita dari kecil sudah dibiasakan untuk menakuti sesuatu hal?” entah dari orang tua kita sendiri yang menggunakan ancaman ke kita untuk menghindari sesuatu hal yang dilarang dan berefek timbulnya rasa takut pada diri kita ataupun semasa kecil seringnya menonton film horror. Rasa takut sebenarnya berasal dari pikiran dan sugesti kita sendiri!. nah cara untuk menghilangkan ketakutan kita pada sesuatu adalah dengan melawan rasa takut itu sendiri. Ubah rasa takut menjadi rasa cinta secara perlahan-lahan dengan cara yang tepat. Memang sangat sulit untuk menghilangkan rasa takut, mungkin dibutuhkan bantuan maupun bimbingan dari orang-orang dekat atau psikolog agar rasa takut dan rasa cemas bisa kita atasi.

Sumber : organisasi.org