Bandwagon Effect (Efek ikut-ikutan)

Lagi dan lagi Artikel tentang Bias kognitif sudah beberapa kali terbit namun karena terlalu banyaknya cabang dari bias kognitif tersebut, jadi tidak menutup kemungkinan artikel lainnya akan menyusul untuk terbit. salah cabang dari bias kognitif ialah Bandwagon Effect. Bandwagon Effect adalah salah satu efek eksternal jaringan positif seseorang yang ingin memiliki suatu barang atau benda karena seseorang lainnya atau sekelompok yang lain juga memiliki benda atau barang tersebut. seperti misalnya contoh besar di kalangan masyarakat indonesia, di era perkembangan teknologi siapa yang tidak tau salah satu merek smartphone ternama yakni iPhone tidak lain buatan dari Apple Inc.(unhide supported), saking populernya smartphone tersebut tidak jarang beberapa orang sangat ingin memiliki smartphone yang telah teman-teman mereka miliki sebelumnya. Secara singkat Bandwagon Effect ini tak lain ialah efek ikut-ikutan, tanpa mengetahui atau berpikir panjang sebelumnya. Untuk itulah timbulah salah satu siklus logical fallacy yang hampir sempurna, argumentum adpopulum. Bandwagon Effect terjadi karena disebabkan oleh persepsi seseorang dalam menilai sesuatu akan menjadi benar jika, banyak atau hampir semua orang mempercainya, padahal belum tentu benar atau bisa saja salah. Terlepas dari hal tersebut Bandwagon Effect sering dianggap terjadi karena Kepopularitas sebagai pemicu utamanya. Perilaku seperti ini lama kelamaan semakin terpuruk dengan maraknya perlakuan media di indonesia yang memanfaatkan hal ini sebagai peluang dari bisnis mereka. Mulai dari berbagai dokumentasi hingga testimoni yang menyerupai kebenaran hingga rujukan secara tidak langsung. Ketika orang membuat rasional pilihan berdasarkan informasi yang mereka terima dari orang lain, persepsi orang tersebut telah berubah saat kaskade informasi yang dengan cepat membetuk di mana dan kapan orang tersebut memutuskan untuk mengabaikan sinyal informasi pribadi mereka dan kemudian mengikuti perilaku orang lain. Cascade beranggapan bahwa perilaku rasional seseorang dengan mudah memahami bahwa mereka didasarkan pada informasi yang sangat terbatas. Akibatnya, pembentuk persepsi pribadi seseorang dengan mudah terlepas. Dalam Studi ekonomi mikro, Bandwagon Effect menggambarkan interaksi permintaan dan preferensi. Bandwagon Effect muncul ketika orang-orang memilih untuk meningkatkan komoditas sebagai jumlah orang yang membeli barang atau benda tersebut meningkat. Interaksi seperti ini berpotensi mengganggu hasil normal teori penawaran dan permintaan, yang mengasumsikan bahwa konsumen membuat keputusan pembelinya hanya berdasakan harga dan preferensi pribadi mereka sendiri.