Inilah Bias Yang Sering Ditemui Dalam Dunia Bisnis

Salah satu kontributor terbesar untuk sukses bisnis adalah kemampuan pengusaha-nya untuk membuat keputusan yang baik. Sebuah keputusan tidak menjamin sebuah hasil yang lebih baik, tetapi hal ini berpengaruh terhadap peningkatan peluang Anda untuk sukses ke tingkat yang signifikan.

Jika Anda masih sempat untuk meluangkan waktu untuk mengumpulkan informasi maka renungkanlah kemungkinan dan menghitung risiko yang bisa saja menghampiri dan solusnya karena dengan begitu setidaknya akan memungkinkan anda menemukan keputusan yang tepat.

Nah, ketika hendak merenungkan suatu hal tersebut, kadang kala ada psikologis tertentu dalam diri kita yang mempengaruhi keputusan kita tanpa Anda secara pribadi ketahui. Hal Ini dinamakan kesalahan pemikiran atau biasa disebut dengan bias, yang dimana mungkin melebih-lebihkan realitas tertentu atau membutakan kita untuk kebenaran logis.

Berikut adalah lima bias yang paling umum.

1. The Anchoring Effect

The anchoring effect digambarkan sebagai contoh, Seorang salesman mobil menawarkan mobil ke Anda seharga 300 juta. Ketika Anda hendak meninggalkan, ia secara spontan memberikan Anda tawaran dibawahnya seharga 200 juta, Lalu Anda sepakat dengan hal itu karena merasa harganya jauh lebih murah dari harga sebelumnya. Bagaimana jika harga sebenarnya hanyalah 150 juta? tanpa anda ketahui?

Contoh lainnya, diskon yang marak di toko pakaian, dimana kebanyakan orang ketika melihat discount yang besar sampai 90%, lalu mereka tertarik begitu saja karena kepikiran bahwa barang itu sangat murah menurutnya dengan discount 90%. Bagaimana jika harga sebenarnya mereka naikkan lalu diberi discount?. Itulah kesalah pemikiran dari dari anchoring effect

2.The Fundamental Attribution Error

Cara sederhana untuk menjelaskan fundamental attribution error ini adalah kecenderungan manusia untuk menyalahkan hal-hal sekitar yang menurutnya masuk akal. Misalnya, jika Anda melihat mobil yang bagian belakangnya penyok, lalu seketika anda berpikiran bahwa pasti mobil itu telah ditabrak. Bagaimana jika mobil itu penyok karena kesalahan tunggal pengemudinya?. inilah kesalahan dasar yang selalu dikaitkan karena kurangnya informasi terkait faktor tersebut.

Jadi intinya, jangan terlalu mudah menentukan atau mengambil keputusan secara terburu-buru. pastikan dulu Anda tidak cukup informasi yang memadai. jangan sampai anda mengambil keputusan disaat kurangnya informasi yang mendalam atau hanya persepsi berdasarkan logika pribadi Anda.

3. Confirmation Bias

Confirmation Bias ini Misalnya, jika Anda telah membuat asumsi bahwa demografi terbaik untuk produk Anda adalah kalangan remaja, dan Anda melakukan survei pasar di antara hanya remaja yang menunjukkan kesukaan 60 persen terhadap produk Anda yang dimana memungkinkan Anda menegaskan kembali keyakinan Anda sebelumnya. Namun, survei ini tidak membuktikan bahwa demografi lain tidak akan menjadi lebih tertarik pada produk Anda.

Berhati-hatilah terhadap apa yang jenis penelitian Anda melakukan, apa jenis sumber Anda ketika meneliti dan bagaimana Anda menafsirkan data objektif. Cobalah untuk menjauhkan diri dari pradugaan Anda.

4.The Availability Heuristic

The Availability heuristic berhubungan dengan Confirmation bias, karena keduanya memiliki hubungan dengan bagaimana Anda memproses informasi. Sederhananya, Anda cenderung mengandalkan informasi yang mudah untuk membuat keputusan Anda daripada harus melalui tantangan yang lebih signifikan.

Misalnya, ketika anda beranjak dari rumah ke ke kantor, lalu ditengah jalan anda melihat ada satu jenis kendaraan yang sering anda temui selama perjalanan, Kemudian anda mendefinisikan saat itu bahwa ada banyak jenis kendaraan tersebut dikota Anda.

Contoh mendalamnya, Anda mungkin mengandalkan bukti pribadi anekdot untuk tren tertentu, seperti bagaimana Anda melihat sepupu menggunakan produk Anda, bukan lebih mendalam data, seperti bagaimana produk Anda dilakukan untuk sampel acak dari peserta.

5.The Overconfidence Bias

The overconfience bias sangat penting untuk dicatat, karena bias ini yang paling banyak ditemukan pada kalangan pebisnis, dimana bias ini mempengaruhi pengusaha dan eksekutif bahkan lebih dari populasi umum. Dengan bias ini, Anda percaya terhadap penilaian Anda sendiri, keputusan dan pengamatan yang tidak proporsional lebih dapat diandalkan daripada yang sebenarnya.

Misalnya, Anda mungkin memperkirakan bahwa Anda kurang rentan untuk membuat kesalahan mengetik daripada rata-rata orang lain, atau Anda mungkin percaya perhitungan risiko Anda untuk menjadi inheren benar, karena Anda lebih terampil memperhitungkan risiko dari orang rata-rata.

Saya tidak mengatakan atau merendakan kemampuan Anda, tapi itu lebih dari mungkin Anda melebih-lebihkan diri Anda.

Manusia tidak sempurna, dan banyak sekali orang-orang diluar sana yang tidak peduli untuk menyadari bias ini, kita tidak akan pernah membuat keputusan yang sempurna. Namun, jika Anda mengambil informasi yang tersedia untuk Anda, maka kenali ketidaksempurnaan Anda sendiri dan bekerja dengan keputusan all-around akan lebih baik.