Cara Prediksi Hasil Kelulusan Setelah Mengikuti Ujian

Ujian pada dasarnya merupakan syarat administratif terdaftar dan wajib yang biasanya dilakoni bagi mereka-meraka yang hendak memasuki atau mendaftar disebuah instansi, pendidikan dan sebagainya guna menjadi acuan saringan untuk menyeleksi calon-calon individu yang memenuhi kriteria dan sesuai yang dibutuhkan. Umunya ujian hanya dilakukan ketika seseorang ingin mendaftar sebuah sekolah, perguruan tinggi, lamaran kerja dan sebagainya. Ujian paling umum di indonesia saat ini adalah ujian masuk perguruan tinggi seperti SBMPTN dan Ujian Nasional yang disinyalir mencapai puluhan ribu peserta setiap tahunnya untuk keseluruhan peserta dan perguruan tinggi nasional yang ada. Selain itu ada pula ujian untuk lamaran pekerjaan. Hal itu biasa dilakoni bagi mereka yang telah lulus dari perguruan tinggi maupun yang baru saja lulus sekolah menengah untuk mencari pekerjaan.

Diluar dari pembahasan penggunaan ujian. Sebagian besar mereka-mereka yang telah mengikuti ujian, entah itu ujian SBMPTN / perguruan tinggi lainnya atau ujian lamaran kerja, ada kala mereka selalu ingin tahu lebih awal atau memprediksi hasil ujian yang telah mereka lakukan. Hal ini dipicu untuk bahan acuan untuk mencari alternatif jika harapan tidak sesuai atau mungkin hanya keingintahuan yang besar lebih cepat. Maka dari itu OFamni pada kesempatan kali ini akan memberikan tips cara prediksi atau mengira-ngira tentang hasil akhir ujian yang telah dilakukan berdasarkan hasil rangkuman yang sudah ada sebelumnya. Lebih lanjut, silahkan menyimak poin-poin berikut ini:

  1. Cross Check Soal Ujian

Apabila soal yang telah diujikan, dapat Anda bawa pulang. Maka hal itu lebih mudah untuk Anda dapat memprediksi hasil kelulusan lebih akurat. Dengan memeriksa kembali soal ujian yang telah diujikan, maka Anda dapat mengetahui berapa jumlah benar dan salah pada jawaban Anda. Setelah Anda sudah tau berapa jumlah salah dan benar jawaban Anda, maka selanjutnya Anda bisa mencocokan Passing Grade yang dibutuhkan oleh instansi, sekolah atau peruguran tinggi yang Anda tuju. Tapi ingat, walaupun passing grade Anda mencapai batas minim yang dibutuhkan, itu bukan acuan utama karena tahap kedua Anda mau tidak mau Anda sedang berkompetisi dengan peserta lainnya, sehingga berdo’a saja tidak ada yang memiliki nilai lebih tinggi Anda.

  1. Evaluasi Pribadi

Evaluasi bukan berarti yang harus Anda evaluasi utama adalah soal ujian. Beberapa instansi, sekolah atau perguruan tinggi menilai lebih dari sisi lain selain apa yang diujikan secara tertulis. Hal itu bisa dilihat dari riwayat pribadi Anda seperti Ijasah, pengalaman, dan hal individual lainnya. Maka dari itu, ada baiknya evaluasi diri Anda, apakah nilai ijasah (dokumen lain), pengalaman atau keterampilan Anda sudah cukup untuk dibutuhkan yang Anda tuju. Hal itu bisa Anda cari lebih dalam, apa saja sisi lain yang dibutuhkan oleh instansi, sekolah atau perguruan tinggi yang Anda tujua sebagai syarat terima mereka. Poin ini cukup penting karena dibeberapa instansi justru lebih menilai lebih besar syarat pengalaman, keterampilan dan sebagainya dibanding soal ujian yang hanya sebagai syarat administratif saja.

  1. Saling Sharing Antar Peserta

Ada kala soal ujian tidak dapat dibawa pulang, maka dari itu cara lain yang mungkin dapat Anda lakukan sebagai alternatif adalah dengan saling tukar pikiran atau sharing dengan peserta lain setelah melakukan ujian. Hal ini dapat menjadi alternatif karena dengan saling tukar pikiran antara sesama peserta, kemungkinan untuk mengetahui pengetahuan-pengetahuan baru entah dari jawaban maupun hal-hal lain yang tak terduga sekalipun.

Kemungkinan besar masih ada banyak cara lain diluar sana. maka dari itu, ada baiknya kita saling memberi masukan untuk bahan pembelajaran kita kedepannya, caranya dengan meninggalkan jejak tersebut pada kolom komentar yang tersedia. Cukup sekian mungkin yang dapat OFamni paparkan, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan.