Cara Membuat Standar Efektif Untuk Pekerja Jarak Jauh

Jumlah karyawan yang bekerja secara tidak menetap atau bekerja dengan metode jarak jauh, disinyalir mengalami peningkatan sekitar sebanyak 300% dari tahun 1995 hingga di tahun 2015.

Metode bekerja seperti ini tidak hanya membuat lebih mudah bagi orang untuk tetap bekerja sesuai apa yang diinginkan dari kendala geografis, tapi hal ini juga memperluas bakat mereka pada perusahaan-perusahaan tidak terkecuali perusahaan kecil. Banyak Pengusaha atau bos dari perusahaan sekarang yang membiarkan tim karyawan yang terampil tetap bekerja sama dengan baik, tidak peduli di mana mereka berada.

Memang ada beberapa kekurangan dengan membiarkan pekerja atau karyawan tetap bekerja walaupun tidak berada dikantor, diantaranya, kita tidak dapat memantau langsung bagaimana kinerja mereka, kemudian dilain waktu bisa saja mereka malas dan tidak menyelesaikan tugas dalam waktu yang sudah ditentukan. Jika seorang pemimpin tidak benar-benar yakin dan menerapkan standart tertentu, maka bisa saja membiarkan metode bekerja jarak jauh malah akan memperburuk kinerja karyawan sendiri.

Nah berikut adalah beberapa poin yang mungkin dapat Anda terapkan, ketika hendak membiarkan metode bekerja jarak jauh pada beberapa atau seluruh karyawan Anda.

  1. Terapkan sebuah Standart/Peraturan.

Pembuatan standar tidak boleh terjadi dalam ruang hampa, karyawan dan manajemen harus berkolaborasi untuk menyusun standar yang menentukan bagaimana cara untuk mengambil tindakan bersama-sama. Ketika semua orang di tim merasa positif dan termotivasi tentang pekerjaan jarak jauh, mereka lebih cenderung bekerja dengan baik ketika berada di luar kantor dibanding bekerja didalam kantor.

Di sebuah perusahaan, seorang manajer proyek harus secara eksplisit menyatakan misi, dan mengadakan diskusi terbuka untuk menetapkan standar bahwa setiap orang harus secara lisan setuju dengan standar yang akan berlaku, sebelum menyatakan karyawan dapat bekerja jarak jauh. Pertemuan ini dari pikiran menciptakan kepercayaan, memastikan tim memberdayakan pemimpin untuk memimpin.

  1. Jangan buat terlalu nyaman.

Menurut sebuah penelitian baru oleh GlobalWorkplaceAnalytics.com, 80 sampai 90 persen dari semua pekerja atau karyawan ingin bekerja dari jarak jauh atau diluar kantor yang setidaknya setengah dari waktu kerja mereka tiap hari (jadi ketika kerja 8 jam berarti butuh 4 jam diluar dan 4 jam di kantor).

Memang bagi mereka yang berada di sebuah divisi yang memprioritaskan kreativitas, bekerja diluar kantor adalah salah satu treatment terbaik yang pernah ada, Tapi pastikan dulu bahwa penerapan atau standar yang dibuat malah membuat mereka menjadi sangat nyaman untuk berada diluar ruangan, karena bagaimanapun ada banyak kebutuhkan akan waktu bekerja dalam kantor.

  1. Pengawasan.

Memang nyatanya sulit untuk membiarkan begitu saja karyawan tetap bekerja secara produktif ketika berada diluar kantor. Siapapun tidak jaminan mereka tetap bekerja produktif sesuai standar yang berlaku, apalagi ketika bekerja ditempat yang notabenenya adalah tempat rekreasi atau liburan.

Maka dari itu, pengawasan adalah salah satu orientasi terbaik untuk menerapkan metode bekerja jarak jauh tanpa perlu mengkhawatirkan kekurangan yang mungkin terjadi. Tapi perlu diingat kembali tidaklah memerlukan pengawasan yang terlalu ketat, karena hanya membuat mereka menjadi merasa tertekan sehingga kreativitas mereka bisa saja malah buntu