Cara Hindari Kesalahan Ketika Menerapkan Konten Buatan Pengguna

User-generated content (UGC) berbeda dengan Auto generated content (AGC), UGC lebih mengarah dimana penyedia mendapatkan konten dari hasil tulisan atau kiriman langsung dari anggota/penggunya (contohnya : hipwee.com dan platform sosial media). Jadi beda dengan AGC yang langsung mengambil konten secara otomatis dari sumber tertentu. Teknik itu memang memiliki nilai potensi yang besar dari segi konten terhadap pemilik situs atau media, tetapi Anda harus melakukan banyak navigasi yang jelas untuk memaksimalkan potensi.

Teknik UGC cukup banyak digunakan untuk memaksimalkan pendapatan konten bagi pemilik situs, hal ini karena efeknya yang menguntungkan dari segi non-materi dan juga sebagai alternatif, disaat AGC yang saat ini merupakan aktivitas terlarang bagi sebagian besar provider search engine.

Tapi bukan berarti UGC atau konten buatan pengguna tidak memiliki resiko. Ada kala beberapa pengguna yang melakukan penebitan konten yang justru dapat berdampak sebagai ancama besar bagi pemilik situs, misalnya konten yang melanggar peraturan hukum negara dan internasional.

Inilah sebabnya mengapa penting untuk menerapkan praktik atau penyaringan terbaik ketika menggunakan teknik UGC untuk bagian dari strategi panen konten. Jadi, pada artikel kali ini, ofamni akan memaparkan sedikit poin-poin dari cara terbaik untuk menghindari kesalahan ketika menerapkan sebuah teknik UGC untuk menerima konten buatan pengguna di situs Anda.

Lebih lanjut silahkan menyimak poin berikut ini:

1. Tentukan sudut hukum.

Jangan sekali-kali untuk mengabaikan aspek hukum dari konten yang dibuat pengguna. Situs Anda harus mempertimbangkan isu-isu seperti hak cipta, tanggung jawab untuk konten dicuri dan kepemilikan konten.

Ambil contoh model dari situs-situs besar seperti hipwee, kaskus dan sebagainya dengan sengaja membuat tim hukum untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat terjadi. Tapi, tidak mutlak Anda juga harus membentuk tim atau kuasa hukum.

Kebetulan ofamni juga menerapakan teknik UGC untuk mendapatkan sedikit tambahan konten dari teman-teman pengguna yang berkontribusi. Seperti yang ofamni lakukan, cukup dengan membuat sebuah laman syarat & ketentuan yang jelas dan terarah dan harus dipatuhi oleh pengirim konten, itu sudah cukup baik bagi situs-situs kecil seperti ofamni.

2. Optimalkan untuk kualitas konten.

Terlepas dari perjanjian hukum, sebenarnya ada tanggung jawab dan tugas tambahan bagi pemilik situs untuk memastikan bahwa kualitas konten yang dibuat pengguna memenuhi standar kualitas situs yang berlaku dan memenuhi kebutuhan pastinya.

Misalnya, situs Anda menerapkan niche teknologi, maka jelas jangan menerima konten tentang kesehatan. Selain itu pastikan bahwa konten yang diterbitkan bukanlah hasil copy paste karena hal itu suatu saat dapat menjadi boomerang untuk situs Anda dalam optimasi mesin pencarian (SEO).

3. Memerankan brand/situs kedalam konten buatan pengguna.

Tidak semua konten yang Anda terima akan menjadi viral, tetapi bukan berarti tidak ada konten yang berpontensi untuk menjadi viral.

Mengambil contoh penerapan kaskus, dimana mereka sebisa mungkin mengoptimasi nama brand mereka “kaskus” kedalam thread yang menjadi viral di luar situs mereka. Hal itu guna menjadi timbal balik yang menguntungkan dari segi pemasaran situs.

Jika tidak, percuma saja apabila ada sebuah konten kiriman pengguna yang kebetulan menjadi viral diluar situs Anda. Tapi orang-orang yang mengetahuinya justru tidak tahu bahwa konten itu berawal dari publikasi di situs Anda. Bagaimana caranya?’, silahkan temukan salah satu contoh penerapannya dari seluruh konten yang terbit di ofamni.

Tidak peduli dengan Anda menerima konten dengan teknik user-generated atau self-sourced, yang penting ketahui bahwa segala sesuatu yang Anda publikasikan dapat mempengaruhi persepsi pengunjung situs Anda. Jadi sebisa mungkin selektif dalam menerima sebuah konten, jangan asal-asalan, karena semuanya juga akan berdampak pada situs yang Anda miliki.